maafkan aku untuk mencintaimu, diantara kita semua. maaf harus ada cinta yang tumbuh saat seharusnya yang kita rasakan murni kebersamaan dan persahabatan. maaf untuk setiap rasa yang terumbar, kata yang terucap, dan hati yang tak kuasa menahan rasa itu.
Tapi seiring kita hanya berjalan dengan waktu, maka cepat rapuhlah jembatan itu. Waktu tak membuat pondasi yang kuat. Mungkin seharusnya tidak ada itu semua sejak awal, sehingga tidak terjadi seperti ini.
Aku meninggalkanmu, Sayang, dalam doa semoga Waktu dapat menjawab pertanyaan yang mengenang sekarang di ruang dan waktu yang lain.
Depok, 25 Mei 2013
Yang berpasrah,
Aku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment